TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan petani bakal menerima manfaat besar dari perang dagang dengan Cina.
Baca:
Trump mengatakan ini untuk menenangkan para petani, yang juga menjadi basis pendukungnya pada pemilu. Pemilihan Presiden AS bakal digelar dalam 18 bulan lagi.
“Para petani patriot hebat kita akan menjadi salah satu penerima manfaat terbesar dari apa yang sedang terjadi saat ini,” kata Trump lewat cuitan di akun Twitter pada Selasa, 14 Mei 2019.
Trump berharap Cina akan memberikan kehormatan kepada AS dengan terus membeli produk pertanian AS. Jika ini tidak terjadi, pemerintah akan turun tangan membeli produk pertanian domestik untuk mendorong harga naik.
Baca:
Pernyataan Trump ini, seperti dilansir Channel News Asia, muncul sehari setelah pemerintah Cina mengumumkan kenaikan tarif untuk impor senilai sekitar US$60 miliar atau sekitar Rp870 triliun untuk produk pertanian dan barang olahan.
Beijing melakukan ini sebagai balasan atas kenaikan tarif untuk impor US$200 miliar atau sekitar Rp2.900 triliun.
Para petani dan industri berbasis pertanian merupakan para pemilih potensial pada pemilihan Presiden. Para pemilih di daerah pedesaan cenderung bersikap konservatif dalam pemilu dan ini menguntungkan Trump.
Baca:
Namun, konflik dagang dengan Cina menggoncang sektor pertanian AS dan menghentikan ekspor kedelai ke sana.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping berjabat tangan saat makan malam di Mar-a-Lago, April 6, 2017, in Palm Beach, Florida.
Pada 2018, ekspor turun hingga 75 persen dibanding tahun sebelumnya menurut data dari Kementerian Perdagangan. Ini dipersulit dengan kompetisi dengan Uni Eropa, Kanada dan Meksiko.
Media Vox melansir Trump bakal menggunakan sebagian pemasukan dari tarif impor untuk membeli produk pertanian.
“Kita akan menggunakan tahun tertinggi yaitu saat pembelian Cina terbesar kepada petani kita yaitu sekitar US$15 miliar dan melakukan resiprokal kepada petani kita,” kata Trump seperti dilansir Vox. Jumlah ini setara Rp217 triliun.